Zinedine Zidane mengakui bahwa hal tersulit yang ia lakukan adalah menjadi seseorang yang harus memilih satu pemain dibanding sisanya. Dia berusaha bertindak seadil mungkin, tetapi ternyata adalah hal yang sulit untuk berlaku adil di dunia persepak bolaan.
Zidane baru saja kembali dipercaya untuk menangani Real Madrid. Dia diminta untuk mengembalikan segala peforma, mentalitas dari skuat Madrid di sisa musim ini, selain itu dirinya juga diminta untuk menambah kekuatan dari skuat untuk melakukan perombakan tim di musim depan.
Real Madrid memang sedang mengalami keterpurukkannya di musim ini. Sang jawara ini ternyata tidak lagi berdaya di dalam tiga kompetisi yang biasanya dirinya menjadi salah satu pesaing tangguh didalamnya.
Zidane mengatakan bahwa hal tersulit adalah untuk berbicara langsung pada pemain bahwa mereka sudah tidak lagi dibutuhkan, dan itu sungguh membuatnya tersiksa. Akan tetapi dia tetap bersikap sama seperti yang dia lakukan dalam beberapa musim bersama Madrid, yaitu bertindak sejujur mungkin.
Zidane sendiri tidak memungkiri hal itu, baginya begitulah kehidupan meskipun timnya menjuara 3 atau 4 juara Liga Champions ada beberapa pemain yang sebenarnya tidak bermain terlalu banyak, tetapi apapun usahanya pasti akan tetap begitu didalam suatu skuat. Dan ketika dirinya harus jujur mengatakan pada pemainnya bahwa mereka sudah tidak dibutuhkan.
Meski perjuangan Madrid untuk meraih trofi juara di musim ini sduah tertutup rapat, Zidane menegaskan bahwa target utama mereka sekarang adalah mengakhiri musim sebaik mungkin.
Dirinya mengatakan bahwa perubahan akan tetap terjadi, tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakannya.